MESIR – Para kiai pimpinan pesantren yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) dan Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) diterima oleh Sayyidah Yasmin Al-Hussary di Institut Pendidikan Al-Quran dan Bahasa Arab, Majma Syaikh Hussary, di kota Sittah Oktober, Mesir, Jumat petang (26/11).
Sayyidah Yasmin Al-Hussary didampingi Syaikh Prof. Dr. Muhammad Imam Dawood, Guru Besar Al-Quran dan Bahasa Arab dari Suez Canal University, Mesir dan para guru besar lainnya dari Al-Azhar, Darul Ulum Cairo University dan lain-lain.
Nama besar Syaikh Mahmud Kholil Al-Hussary tak asing lagi di telinga kaum muslimin seluruh dunia, khususnya para pecinta dan pembelajar Al-Quran. Beliau dijuluki sebagai Syaikhul Qurra’ yaitu gurunya para qari abad ini, karena keakuratan bacaannya menjadi rujukan para ulama dan kaum muslimin di seluruh dunia Islam.
Sekitar 40 orang kiai mengunjungi Majma Syaikh Hussary dalam agenda kunjungan mereka ke Mesir selama 10 hari.
Delegasi para kiai dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi. Nampak hadir Prof. Dr. Sangidu dari UGM, Bapak Drs.Aji Surya, M.A selaku Wakil Duta Besar RI di Kairo dan Prof. Dr. Bambang Suryadi selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo.
Rombongan para kiai pimpinan pesantren yang hadir diantaranya: Gontor, Tremas Pacitan, Tazakka Batang, Darunnajah Jakarta, Al-Ikhlas Taliwang, Al-Amien Prenduan, Darul Azhar Lebak, Al-Mizan Lebak, Manahijus Sadat Serang, Darul Istiqomah Serang, Darul Istiqomah Bondowoso, Al-Ishlah Bondowoso, Mawaridussalam Medan, Baitul Arqam Jember, Aisyiyah Bojonegoro, Baitul Hidayah Bandung, Al-Amanah Al-Gontory Jakarta, Al-Barokah Nganjuk, Darul Quran Tangerang, Al-Hikmah Brebes, As-Shiddiqiyah Jakarta, Al-Mujtama Al-Islamy Lampung, Al-Azhar Banyuwangi, dan lain-lain.
Prof. Dr. Sangidu mengawali sambutannya menerangkan bahwa hubungan baik dan kerjasama dengan Prof. Dawood telah dirintisnya sejak sekitar 2010 yang lalu saat dirinya menjabat sebagai Atdikbud KBRI Kairo. Beliau menyatakan bahwa kerjasama itu kemudian didukung dan diperkuat oleh Kiai Anang dan Kiai Anizar dari Pondok Modern Tazakka yang mengkoordinir pesantren-pesantren di Indonesia dan beberapa perguruan tinggi untuk mengirimkan para santri dan mahasiswanya mengikuti short course pendalaman Al-Quran dan Bahasa Arab selama tiga bulan di Mesir di bawah bimbingan Prof. Dawood.
Kemudian, Bapak Aji Surya selaku Wakil Duta Besar yang juga mewakili pemerintah Indonesia di Kairo menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kerjasama lembaga-lembaga di Indonesia dengan Prof. Dawood.
Senada, Prof. Amal Fathullah menegaskan lagi bahwa kerjasama yang telah berjalan perlu diteruskan dan ditingkatkan lagi. Bahkan, bukan hanya untuk kalangan santri dan guru di pesantren dalam meningkatkan kompetensinya dalam bidang Al-Quran maupun bahasa Arab, tetapi juga perlu untuk para mahasiswa doktoral atau S3 bidang Islamic Studies untuk mengikuti short course sekaligus melakukan riset terbimbing di Majma Al-Hussary ini, terutama untuk memperkaya referensi dan data riset ilmiahnya.
Sayyidah Yasmin Al-Hussary menyambut mereka dengan ungkapan kesyukuran dan kebahagiannya. Ia merasa bersyukur dipertemukan dengan para kiai pengasuh pesantren dan berdiskusi untuk pengembangan pendidikan Al-Quran dan Bahasa Arab.
Majma Syaikh Al-Hussary, menurutnya, menyambut baik setiap santri ataupun mahasiswa dari Indonesia yang ingin mendalami kajian-kajian Al-Quran dan Bahasa Arab juga studi-studi keislaman lainnya.
Sekjen FPAG KH. Anang Rikza Masyhadi yang memandu acara menyampaikan terima kasih kepada Sayyidah Yasmin dan Prof. Dawood atas jamuan dan penerimaan yang hangat. Menurutnya, dua tahun ini pengiriman santri dan guru pesantren untuk short course terpaksa tertunda karena wabah Covid-19. Dan insyaAllah, akan dimulai lagi pada awal tahu 2022 ini.
Kiai Anang juga menyampaikan bahwa terbuka bagi pesantren khususnya anggota FPAG dan FKPM untuk mengirimkan delegasi santri, guru ataupun mahasiswanya utk short course selama 3 bulan utk pendalaman Al-Quran, Bahasa Arab dan studi-studi keislaman lainnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU kerjasama antara Pusat Pendidikan Al-Quran dan Bahasa Arab Syaikh Hussary dengan Forum Komunikasi Pesantren Muadalah yang ditandatangani oleh Prof. Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi dan Prof. Dr. Muhammad Imam Dawood.
Kemudian, tiap pesantren diberi kesempatan untuk menyampaikan cinderamata dan profil lembaga masing-masing serta sesi perfotoan.
Acara diakhiri dengan jamuan makan malam yang disediakan oleh Sayyidah Yasmin. @Hilmi
Konten Terkait
9 Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia Raih Penyetaraan Ijazah dari Al-Azhar
KAIRO – Sidang Majelis Tinggi Al-Azhar telah menetapkan muadalah (penyetaraan) ijazah bagi tiga lembaga pendidikan