PACITAN – Sekjen Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) KH. Luqman Harist Dimyathi menyebut, tidak ada lagi tembok pemisah antara pesantren salafiyah dan modern. Sebab keduanya merupakan satu kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“FKPM adalah NKRI. Di FKPM ini berbagai varian pesantren berkumpul menjadi satu, persis dengan makna Bhineka Tunggal Ika. Keren kan?,” kata Kiai Luqman pada acara Silaturahim Nasional (Silatnas) FKPM di hotel Parai Beach Resort Teleng Ria, Sidoharjo, Kec. Pacitan, Sabtu malam (12/2).
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperkuat jaringan pesantren muadalah, baik salafiyah yang berbasis kitab kuning dan modern yang berbasis dirasah islamiyah.
“Saya bertekad lorone (sakitnya) ‘ashriyah juga lorone salafiyah, begitu juga sebaliknya. Ini sudah jadi saudara,” ucap Kiai Luqman dengan berapi-api.
Kiai Luqman menegaskan bahwa FKPM sebagaimana keluarga. Apalagi dengan adanya Undang-undang tentang pesantren diharapkan semakin meningkatkan semangat dan kebangkitan muadalah.
“Saya tegaskan FKPM ini adalah keluarga yang luar biasa dan alhamdulilah sejak dengan adanya UU Nomor 18 tahun 2019. Hadza min fadli rabbi. Nah, dari situ kami mengatakan tsunami Muadalah,” imbuhnya.
Kiai Luqman menyebut, Silatnas ini juga untuk menindaklanjuti munjungan rihlah muadalah kepada Grand Syeikh Al-Azhar pada bulan November lalu.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang hadir dalam acara tersebut juga menyambut baik adanya kegiatan Silatnas yang diadakan di Pacitan ini. Ia menyampaikan bahwa Pacitan dapat dikenal luas oleh masyarakat salah satunya karena adanya Pondok Tremas.
“Pacitan ini dapat dikenal masyarakat luas tidak lain adalah faktor adanya Pondok Tremas,” kata Mas Aji.
Selanjutnya, kegiatan ini dilanjutkan dengan kunjungan silaturahim ke Pondok Tremas. Di Pondok Tremas dalam rangka silaturahim dengan keluarga dan santri.
Sumber: www.pondoktremas.com
Konten Terkait
Urus Muadalah, Delegasi Pesantren Diterima Wakil Grand Syaikh Al-Azhar
MESIR – Delegasi Pondok Pesantren Salafiyah dan Pesantren Modern yang dipimpin oleh Waketum DMI Komjen